Rabu, 11 Mei 2011

Morgan SM*SH - Menangis Saat Pertama Kirim Uang

Aku memang sangat dekat dengan Mama-ku. Tak jarang aku curhat dengan Mama mengenali apapun. Aku sangat ingin membahagiakan dia.

Oleh karena itu, aku terkadang mengirimi uang ke Mama dari hasil keringatku sendiri. Ya meskipun sedikit, tapi setidaknya itu hasil kerja kerasku.

Aku juga tidak mengira respons Mama saat pertama kali aku mengirimi uang. Reaksi Mama saat itu sangat terharu. Di seberang telepon sana, Mama terdengar seperti menangis. Itu mungkin tangis bahagia.

Aku juga nggak sanggup menahan tangis bahagia saat itu. Sangat terharu, itulah yang benar-benar aku rasakan. Aku sayang Mama . . . (Morgan sampai kehabisan kata-kata untuk menceritakan bagian ini, red.).

Sekarang aku juga sudah biasa membiayai kuliahku sendiri. Aku juga sudah tidak minta dikirimu uang Papa. Mah, Pah, terimah kasih telah mendidikku dari kecil hingga aku bisa menjadi seperti sekarang.

Di balik kesuksesanku sekarang, ada rasa penyesalan yang aku rasakan. Aku belum sempat membuat Oma-ku bahagia. Aku juga belum sempat mengajak dia keliling dunia.

Dia sudah dipanggil oleh Tuhan dan kin berada di surga. Saat itu aku belum tergabung di SM*SH. Padahal aku sangat ingin Oma bisa melihatku sekarang.

Kepergian Oma-ku adalah kesedian yang sangat luar biasa yang aku rasakan sepanjang hidupku. Boleh dibilang aku salah satu cucu kesayangan Oma. Bahkan Oma sempat berkata kalau aku menikah nanti, dia akan memberikan kado pernikahan. Semoga Oma bahagia di surga sana.

Selain kepergian Oma, aku juga sangat merasa sedih ketika jadwal perform on-air dibatalkan. Padahal kami sudah mempersiapkan semuanya. Tapi ya mungkin itu salah satu perjalanan karir yang harus aku tempuh.

---> Nyata edisi 2079

0 komentar:

Posting Komentar